ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL PADA Nn.T
(Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I)

Disusun Oleh kelompok 2 reguler 3 tingkat II
1. Desi Mayasari (13200089)
2. Diah Kurnia Febrianti (13200090)
3. Dini Gita Satiti (13200091)
4. Dwi Mandala Saputra (13200092)
5. Edo Marmianto (13200093)
6. Endrianto (13200094)
7. Fadhilatul Qanitah (13200095)
8. Fifi Zani Aziz (13200096)
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTIKENIK
KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN
KEPERAWATAN
TAHUN 20014/2015
KASUS
Seorang laki laki, 30 tahun
tinggal di kedaton bersama istrinya. Sudah 1 minggu ini pasien memperlihatkan
perilaku membingungkan. Klien sering berdiam diri di kamar sendirian, tidak mau
bicara, sulit tidur. Kadang-kadang bicara atau tertawa-tawa sendiri di kamar.
Menurut istrinya sejak orang tuanya meninggal 1 tahun yang lalu akibat
kecelakaan pesawat terbang sehingga jenazah orang tuanya tidak ditemukan ,
pasien mulai sering melamun dan menangis. Selama itu perilaku pasien belum
banyak berubah. Di minggu terakhir ini ia bahkan tidak mau makan, mandi,dan
mengurus dirinya sendiri.
ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL PADA Nn.T
A. PENGKAJIAN
I.
Identitas
Klien
Nama :
Tn. T
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Umur :
30 tahun
Status :
menikah
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Alamat :
Kedaton, Bandar Lampung
Tanggal dirawat : 13
Oktober 2014
Tanggal pengkajian : 14
Oktober 2014
RM. No : 013095
Informan
Nama :Ny.
S
Umur :
25 Tahun
Hubungan dengan klien : istri
II.
Alasan Masuk
Sejak 1
minggu sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien tidak mau bicara, sulit tidur, tidak
mau makan/minum, pasien tidak mau keluar rumah, sering menyendiri dikamar, bahkan
kadang-kadang berbicara dan tertawa-tawa sendiri.
III.
Faktor
Predisposisi
Istri
klien mengatakan klien baru pertama kali masuk rumah sakit jiwa, dan klien
tidak pernah mengalami atau melakukan aniaya fisik, aniaya seksual,
penolakan,kekerasan rumah tangga, ataupun tindakan kriminal. Anggota keluarga
tidak ada yang menderita gangguan jiwa.
Tidak
ditemukan masalah keperawatan.
Pengalaman
masa lalu klien yang tidak menyenangkan adalah saat orang tua nya meninggal
dunia 1 tahun yang lalu yang disebabkan karena kecelakaan pesawat terbang dan
jenazahnya tidak ditemukan, klien sangat sedih dan merasa kehilangan, sejak itu
klien lebih senang menyendiri di kamar sendirian dan tidak mau keluar rumah.
Masalah
Keperawatan : Isolasi Sosial
IV.
Fisik
Tanda vital
: T : 120/80 mmhg N : 80x/mt
S : 36,50 C R
: 18x/mt
V.
Psikososial
a. Genogram
![]() |
|||
![]() |
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Klien adalah anak ketujuh dari tujuh bersaudara, komunikasi dalam keluarga
baik. Klien tinggal bersama ibu, bapak, dan istrinya. Kakak klien tinggal di
rumah masing-masing dan masih hidup semua. Tidak ditemukan masalah keperawatan.
b. Konsep Diri
·
Gambaran diri : Klien mengatakan badanya sehat tetapi kurus dan tak tahu tentang keadaanya, klien menyukai alisnya
karena tebal.
·
Identitas diri : Klien belum
jelas menyebutkan nama, jenis kelamin laki-laki, berusia 30 tahun, klien
mengatakan sudah menikah dan memiliki seorang istri.
·
Peran : Anak ke 7 dari 7 bersaudara, karena terakhir maka dari dahulu sangat dimanjakan oleh kedua orang tuanya.
·
Ideal diri : Klien
mengatakan ingin segera pulang kerumah karena menganggap dirinya sudah sembuh dan ingin kumpul lagi bersama keluarga.
·
Harga diri : Klien tidak suka bergaul dengan teman-teman dan dengan
tetangganya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
c. Hubungan Sosial
Orang
terdekat adalah almarhum ayah, almarhumah ibu dan istrinya, klien tidak pernah
terlibat dalam kegiatan social. Klien akhir-akhir ini lebih banyak diam dirumah
dan menyendiri dikamar, klien tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat
disekitar rumahnya dan selama di rumah sakit klien tidak pernah mengikuti
kegiatan kelompok, klien hanya menyendiri dikamar.
Masalah
keperawatan : Isolasi sosial
d. Spiritual
Klien
beragama Islam dan percaya bahwa Tuhan itu ada. Kegiatan ibadah akhir-akhir ini
jarang dilaksanakan, hanya sering memakai penutup kepala.
VI.
Status
Mental
VI. STATUS MENTAL
1.
Penampilan



Tidak sesuai seperti
biasanya
Jelaskan : keadaan penampilan
klien tidak rapih, rambut pasien acak-acakan, baju tidak diganti-ganti, kancing
baju tidah tepat.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. 


Pembicaraan




Cepat Keras Gagap Inkoheren




pembicaraan
Jelaskan : pembicaraan klien
berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat yang tidak ada kaitannya, klien
tidak mudah untuk diajak bicara.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
3. 


Aktivitas Motorik




Lesu Tegang Gelisah Agitasi




Jelaskan : aktivitas motorik klien
yaitu agitasi atau adanya gerakan motorik berupa meremas remas tangan yang
menunjukkan kegelisahan.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Alam
Perasaan





berlebihan
Jelaskan : alam perasaan klien
klien khawatir karena sampai saat ini jenazah orangtua klien belum ditemukan
Masalah Keperawatan : gangguan sensori persepsi : Halusinasi
5. 

Afek




Jelaskan : emosi klien cepat
berubah-ubah, kadang klien menangis, kadang tertawa
Masalah Keperawatan : gangguan sensori persepsi : Halusinasi
6. 

Interaksi Selama
Wawancara






Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan : Saat dilakukan
wawancara kontak mata klien kurang, klien tidak mau menatap lawan bicara dan
selalu berjaga-jaga takut kalau diskiti.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
7. 

Persepsi



Pendengaran penglihatan perabaan


Jelaskan : klien mengalami
persepsi halusinasi penglihatan, frekuensi termasuk banyak dalam sehari, gejala
yang tampak saat klien berhalusinasi adalah tertawa sendiri.
Masalah Keperawatan : gangguan sensori persepsi : Halusinasi
8. 

Proses Pikir



Sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi



persevarasi
Jelaskan : saat diwawancara klien
pembicaraannya tampak berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan pembicaraan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
9.
Isi pikir














Jelaskan : klien selalu berusaha menghilangkan pikiran
tentang orang tuanya namun selalu muncul dalam pikirannya.
Masalah Keperawatan : gangguan sensori persepsi : Halusinasi
10. 

Tingkat Kesadaran



Bingung sedasi stupor



Waktu tempat orang
Jelaskan : klien tampak bingung dan kacau, klien juga
mengatakan bingung harus berbuat bagaimana.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
11.
Memori



konfabulasi
Jelaskan : klien tidak dapat
mengingat kejadian yang barusaja terjadi, karena klien selalu mengingat
peristiwa saat ia mendengar kabr orangtuanya meninggal.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan Diri
12. 

Tingkat Konsentrasi dan
Berhitung



Mudah berdalih tidak
mampu konsentrasi tidak mampu
berhitung
sederhana
Jelaskan : setelah dilakukan
wawancara tingkat konsentrasi dan
berhitung, perhatian klien mudah berganti-ganti dari satu onjek ke objek lain.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
13. Kemampuan
Penilaian


Jelaskan : klien tidak dapat
mengambil keputusan walaupun sudah diberi penjelasan dan diarahkann dan dibantu
oranglain,
Masalah Keperawatan : gangguan sendori persepsi: Halusinasi
14. Daya
Tilik Diri


dirinya
Jelaskan : klien menyalahkan
perusahaan pesawat terbang yang membawa orangtuanya sehingga orangtuanya
mengalami kecelakaan
Masalah Keperawatan : gangguan sensori persepsi: Halusinasi
VII.
Kebutuhan Persiapan
Pulang
![]() |
1. Makan Bantuan
Minimal Bantuan
Total
![]() |
2. BAB/BAK Bantuan Minimal Bantuan Total
a. Jelaskan : Klien mampu menyiapkan dan
membersihkan alat makan serta klien mampu pergi, menggunakan dan membersihkan
WC serta merapikan pakaian secara mandiri namun terkadang masih membutuhkan
bantuan.
b. Masalah
Keperawatan : Defisit
perawatan Diri
![]() |
3. Mandi Bantuan
Minimal Bantuan
Total
![]() |
4. Berpakaian/berhias Bantuan Minimal Bantuan Total
5.
Istirahat
dan Tidur

Tidur siang lama
Tidur malam lama 20.00 WIB s/d
05.00 WIB
Kegiatan sebelum/sesudah tidur
6.
Penggunaan
Obat Bantuan Minimal Bantuan Total

7. 
Pemeliharaan Kesehatan


a.
Perawatan lanjutan Ya Tidak

b.
Perawatan pendukung Ya Tidak

8. 
Kegiatan didalam Rumah


a. 
Mempersiapkan makanan Ya Tidak


b. Menjaga
kerapihan rumah Ya Tidak
c. 
Mencuci pakaian Ya Tidak


d. 
Pengatur keuangan Ya Tidak


9. 
Kegiatan diluar Rumah


a. Belanja Ya Tidak
b. 
Transportasi Ya Tidak


c. 
Lain-lain Ya Tidak


d. Jelaskan
: klien melakukan belanja ke
minimarket untuk memenuhi kebutuhannya, klien menggunakan perjalanan mandiri
dengan jalan kaki ke minimarket dekat rumahnya, dan klien melakukan kegiatan
diluar rumah lainnya yaitu membayar rekening listrik.
e. Masalah
Keperawatan : Isolasi Sosial
VIII. Mekanisme Koping
Klien mengatakan kalau mempunyai masalah klien selalu menghindarinya dan
klien mengatakan dan klien mengatakan lebih baik tidur daripada memikirkannya.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
IX.
Masalah
Psikososial dan Lingkungan
Masalah dalam berhubungan dengan lingkungan, klien
tidak mau berhubungan dengan orang lain selama di rumah sakit,klien diam, tidak
mau bicara, dan menundukkan kepala. Keadaan ekonomi keluarga tercukupi. Masalah
dalam perumahan,klien tidak ada masalah.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
X.
Pengetahuan
Kurang Tentang
Pengetahuan klien kurang tentang penyakit jiwa.
Masalah Keperawatan : Pengetahuan tentang penyakit jiwa.
XI.
Aspek Medik
·
Diagnosa Medik :
Shizofrenia
·
Terapi Medik :
Largactil 50 mg IM
Trifluofenazine 2x 2,5 mg
Promactil
2 x 100 mg
B. ANALISA DATA
No
|
Data
|
Masalah
|
1
|
Data subjektif:
1.
Klien mengatakan malas berinteraksi
2.
Klien mengatakan bingung dalam
memulai pembicaraan karena menurut klien tidak ada bahan untuk berinteraksi
3.
Klien mengatakan merasa orang lain tidak selevel
4.
Klien mengatakan curiga dengan orang lain.
Data objektif:
1.
Menyendiri
2.
Mengurung diri
3.
Tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain
4.
Mematung
5.
Tidak berinisiatif berhubungan dengan orang lain.
|
Isolasi Sosial
|
|
Data Subjektif :
1. Klien
mengatakan sering melihat orang tuanya sedang bekerja di kebun belakang
rumahnya.
Data Objektif :
1. Klien
sering menyendiri
2.
Klien terkadang berbicara atau tertawa sendiri
3.
Klien sering bengong / melamun
|
Halusinasi
|
|
Data Subjektif :
1. Klien
mengatakan tidak mau makan dan mandi
Data Objektif :
2. Klien
tampak kotor
3. Pakaian
tampak kotor
4.
Tubuh klien terlihat kurus dan bau
|
Defisit Perawatan
Diri
|
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan yang dirumuskan berdasarkan
tanda dan gejala yang ditemukan adalah :
1.
Isolasi Sosial
2.
Halusinasi
3.
Defisit Perawatan Diri : makan, mandi, dan
membersihkan diri
Jika hasil pengkajian menunjukkan tanda dan gejala
isolasi sosial, maka diagnosa
keperawatan yang ditegakkan adalah: Isolasi
Sosial
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ISOLASI
SOSIAL
Nama Klien : Tn.T Dx.
Medis : Skizofrenia
No.CM : 013095 Ruangan : Cendrawasih
Tgl
|
No. Dx
|
Dx.
Keperawatan
|
Perencanaan
|
||
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
|
|||
|
|
Isolasi
Sosial
|
TUM: Klien
dapat berinteraksi dengan orang lain
TUK:
1.
Klien dapat membina hubungan saling percaya
|
a.
Setelah 4 x 24 jam interaksi klien menunjukkan
tanda-tanda percaya kepada / terhadap perawat:
· Wajah
cerah, tersenyum
· Mau
berkenalan
· Ada kontak
mata
· Bersedia
menceritakan perasaan
· Bersedia
mengungkapkan masalahnya
|
1.
Bina hubungan saling percaya dengan:
·
Beri salam setiap interaksi.
·
Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan
perawat berkenalan.
·
Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien.
·
Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
berinteraksi.
·
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
klien.
·
Buat kontrak interaksi yang jelas.
·
Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
klien.
|
|
|
|
2.
Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
|
b.
Setelah 4 x 24 jam interaksi klien dapat menyebutkan
minimal satu penyebab menarik diri dari:
· Diri
sendiri
· Orang lain
|
1.
Tanyakan pada klien tentang:
·
Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien.
·
Orang yang paling dekat dengan klien dirumah /
diruang perawatan.
·
Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut.
·
Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah /
diruang perawatan.
·
Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
tersebut.
·
Upaya y ang sudah dilakukan agar dekat dengan orang
lain.
2.
Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau
atau tidak mau bergaul dengan orang lain.
3.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengunggkapkan
perasaannya.
|
|
|
|
3.
Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan
sosial dan kerugiannmenarik diri.
|
c.
Setelah 4x24 jam interaksi dengan klien dapat
menyebutkan keuntungan hubungan sosial, misalnya:
· Banyak
teman
· Tidak
kesepian
· Bisa
diskusi
· Saling
menolong,
Dan kerugian menarik diri,
misalnya:
· Sendiri
· Kesepian
· Tidak bisa
diskusi
|
1.
Tanyakan pada klien tentang:
·
Manfaat hubungan sosial
·
Kerugian menarik diri
2.
Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
sosial dan menarik diri.
3.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya.
|
|
|
|
4.
Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara
bertahap
|
d.
Setelah 4x24 jam interaksi klien dapat melaksanakan
hubungan sosial secara bertahap dengan:
· Perawat
· Perawat
lain
· Klien lain
· kelompok
|
1.
Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial
2.
Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
berkomunikasi dengan:
·
Perawat lain
·
Klien lain
·
Kelompok
3.
Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok
sosialisasi.
4.
Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi.
5.
Beri motivasi klien untuk melakukan kegitatan sesuai jadwal yang telah dibuat.
6.
Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.
|
|
|
|
5.
Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah
berhubungan sosial.
|
e.
Setelah 4x24 jam interaksi klien dapat menjelaskan
perasaan setelah berhubungan sosial dengan:
· Orang lain
· kelompok
|
1.
Diskusikan dengan klien tentang perasaan nya setelah
berhubungan sosial dengan:
· Orang lain
· Kelompok
2.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaan nya
|
|
|
|
6.
Klien dapat dukungan keluarga dalalm memperluas
hubungan sosial
|
f.
Setelah 4x24 jam pertemuan keluarga dapat
menjelaskan tentang:
· Pengertian
menarik diri
· Tanda dan
gejala menarik diri
· Penyebab
dan akibat menarik diri
· Cara
merawat klien menarik diri
g.
Setelah 4x24 jam pertemuan keluarga dapat
mempraktekkan cara merawat klien menarik diri.
|
1.
Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
pendukung untuk mengatasi prilaku menarik diri.
2.
Diskusikan potensin keluarga untuk membantu klien
mengatasi prilaku menarik diri
3.
Jelaskan keluarga tentang:
· Pengertian
menarik diri
· Tanda dan
gejala menarik diri
· Penyebab
dan akibst menarik diri
· Cara
merawat klien menarik diri
4.
Latih keluarga cara merawat klien menarik diri
5.
Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
dilatihkan
6.
Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk
bersosialisasi
7.
Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya
merawat klien di rumah sakit
|
|
|
|
7.
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
|
h.
Setelah 4x24 jam interaksi klien menyebutkan:
· Manfaat
minum obat
· Kerugian
tidak minum obat
· Nama,
warna, dosis, efek terapi, dan efek samping obat
|
1.
Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
tidak minum obat,nama,warna dosis,cara,efek tetapi efek samping penggunaan
obat
2.
Pantau klien saat penggunaan
3.
Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
4.
Diskusikan akibat berhenti minum obat dengan benar
5.
Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
|
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ISOLASI SOSIAL
Nama : Tn. T
Implementasi
|
Evaluasi
|
Rabu, 15 oktober 2014 pukul 10.00
Data pasien dan
kemampuan:
Pasien mengatakan masih canggung
bercakap-cakap dengan orang lain. Sudah mencoba latihan bercakap cakap dengan
istrinyanya saat istrinya datang menjenguk.
Diagnosa keperawatan:
Isolasi sosial
Intervensi:
Tindakan pada pasien:
1. Melakukan
evaluasi jadwal kegiatan harian.
2. Memberikan
kesempatan kepada klien untuk berkenalan dengan 1 orang.
3. Membantu
pasien berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan
harian.
Tindakan pada
keluarga:
1.
Menjelaskan kegiatan rumah yang dapat
dilakukan pasien sambil bercakap-cakap, melatih keluarga membimbing pasien berbicara, memberikan pujian.
RTL:
Latih berbicara saat melakukan kegiatan
harian lain (2 kegiatan) dan latih pasien berbicara dengan 4-5 orang.
|
S : Pasien
Klien mengatakan perasaannya
baik, klien mengatakan senang setelah berkenalan.
O : Pasien
Pasien mampu berkenalan dengan 1 orang kader dengan sikap tubuh dan verbal yang
sesuai.
Pasien mampu bertanya dan menjawab
pertanyaan.
A : klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap P-K-K dengan
bantuan.
P :
Latihan berkenalan dengan 2 orang
tetangga yang belum dikenal.
Masukan dalam jadwal
kegiatan harian
Dini
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar